Brakkkkk!!!! Seseorang bertubuh besar dan bertato naga terlempar ke sudut ruangan. Sepucuk pistol yang tadi ia genggam terjatuh, berputar-putar di bawah meja marmer. Sesosok tubuh dengan pakaian berwarna merah biru mendekat dan mengangkat tubuh pria tersebut ke udara.
“Sudah menyerah?”, ujarnya.
Pria bertato tersebut memandang ke bawah, kepada huruf S besar yang terpampang di baju si merah biru tadi. Dengan lunglai ia menganggukkan kepalanya. Dengan tersenyum penuh kemenangan, si baju merah melemparkan pria besar tadi ke arah beberapa orang polisi yang dari tadi mengawasi aksi mereka. Dengan sigap mereka memborgol tangannya dan membawanya pergi menuju mobil polisi.
“Aksi yang bagus, Superman”, seorang polisi gemuk memujinya.
“Ah, sudah biasa kok. Masalah kecil ini. Tidak perlu dibesar-besarkan, pak Kepala Polisi”, jawab Superman merendah. “Kalau begitu aku pergi dulu ya, ada janji makan tempe penyet nih ama Louis Lane”.
“Eh tunggu sebentar”, cegah pak Kepala Polisi. Ia merogoh saku bajunya, yang tampak agak kekecilan, dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat. Lanjutnya, “Begini Man, saya dan walikota Metropolis sudah sepakat, mulai sekarang, setiap akhir bulan, kita akan memberimu gaji. Yah, tidak banyak sih, tapi setidaknya cukup untuk mengganti jerih payahmu selama ini dalam membantu menjaga keamanan di kota ini”.
Superman tertegun. Ia sama sekali tidak menyangka pak Kepala Polisi akan melakukan hal tersebut. Dengan terbata, ia menolaknya secara halus. “Tidak perlu, pak. Anda kan tahu kalau aku tulus dalam membela yang benar dan mengalahkan yang salah”.
“Iya, saya tahu. Tapi tidak ada salahnya kan? Lagipula kamu kan juga butuh uang untuk biaya hidup sehari-hari”.
Superman pun akhirnya menerima amplop tersebut. Dan sejak hari itu, resmi setiap akhir bulan ia menerima gaji dari pak Kepala Polisi.
3 bulan kemudian…
Clark Kent termenung di depan etalase sebuah toko komputer. Matanya menatap penuh hasrat pada sebuah laptop high-end merk ternama yang berukuran 16.4 inci itu. Ia ingin sekali membelinya, namun apa daya, upahnya selama ini di Daily Planet cukup pas-pasan. Ditambah lagi, biaya kencan dengan Louis yang tidak murah.
“Hmmm, tunggu sebentar”, pikir Clark, “setiap bulan kan aku menerima gaji dari kota ini. Dan dari dulu hingga sekarang pun aku setia mengabdi di Metropolis. Sama sekali tidak pernah terlintas di benakku untuk meninggalkan Metropolis. Mending aku minta supaya gajiku selama 6 bulan berikutnya di bayar di muka. Itu pasti cukup untuk membeli laptop beserta tambahan mouse dan mousepad bergambar Mickey Mouse yang imut itu.”
Begitulah. Clark bergegas berganti kostum menjadi Superman dan segera meluncur ke kantor polisi, menemui pak Kepala Polisi. Pada awalnya pak Kepala Polisi keberatan untuk memenuhi permintaan Superman, namun akhirnya ia pun luluh, mengingat bahwa bukan satu dua kali Superman menyelamatkan nyawanya.
Dan sore itu juga, di meja kamar kos-kosan Clark Kent sudah tergeletak dengan manis sebuah laptop 16.4 inci, mouse bermotif polkadot, dan mousepad bergambar Mickey Mouse….
1 bulan kemudian…
“Aaargghhh, bagaimana ini???”, teriak pak Kepala Polisi sambil memegang kepalanya. Wajahnya pucat dan tegang. “Superman masih belum datang juga?”
“Belum pak”, jawab seorang polisi, “saya sudah berusaha menghubungi HPnya, tapi selalu dialihkan. Saya coba message di YM pun tidak dibalas.”
Dorrr. Dorrr. Dorrr.
Dari seberang jalan terdengar suara tembakan silih berganti. Untuk kesekian kalinya dalam 2 minggu terakhir ini, kawanan perampok bank beraksi. Dan untuk kesekian kalinya pula, Superman tidak datang.
“Coba hubungi terus”, perintah pak Kepala Polisi panik kepada anak buahnya.
Malam harinya….
Tok, tok, tok.
“Huh, siapa sih itu? Ganggu aja orang lagi sibuk ini”, gerutu Clark sembari bergegas ke arah pintu.
“Kemana aja kamu selama ini?”, bentak Louis begitu pintu terbuka. “Sudah 2 minggu terakhir ini aku mencarimu. Tidak ada kabar, tidak ada pesan. Dan bukan cuma aku, nih lihat, seluruh Metropolis pun demikian”.
Clark mengulurkan tangannya, menerima koran yang disodorkan Louis. Terpampang tulisan besar di halaman depan, “Superman Kabur Dari Tanggungjawab”. Ia menelan ludahnya, sama sekali tidak menyangka bahwa akan terjadi hal yang seperti itu.
“Anu”, jawabnya lirih, “aku sibuk main game dengan laptopku yang baru. Kartu VGA-nya kan keren, Louis, 512MB pula memorinya. Bisa buat main Far Cry ama Crysis dengan mulus. Belum lagi ada koneksi WiFi-nya. Aku jadi bisa Facebook-an bareng Batman dan Wonder Woman…”.
Louis menggelengkan kepalanya, menatap prihatin ke arah pria yang dulu pertama kali ia temui sebagai Superman.
“Bukan itu masalahnya. Yang jadi masalah, sejak memiliki laptop itu, kamu jadi melupakan tugasmu untuk menjaga Metropolis. Kamu juga tidak pernah jalan bareng aku lagi. Tahu tidak, tadi siang juga ada perampokan bank besar-besaran. Dan kalau saja Steel tidak segera datang, pasti mereka sudah berhasil kabur untuk kesekian laginya.”
“Loh bukankah Steel sedang berlibur ke Bali?”, tanya Clark.
“Memang! Tapi begitu pak Kepala Polisi menghubunginya dan meminta pertolongan, ia segera terbang ke Metropolis. Itu namanya pahlawan yang bertanggungjawab!”.
Clark terdiam. Ia mencoba mengingat-ingat kembali apa yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini dan ia pun akhirnya sadar. Semenjak ia digaji oleh kota Metropolis, lambat laun ia merasa bahwa tanggungjawabnya sejajar dengan gaji tersebut. Pada saat ia mendapatkan gaji di muka, ia pun kehilangan rasa tanggungjawab terhadap kewajiban yang sudah ia emban selama ini. Ditambah lagi dengan keberadaan laptop barunya.
“Maafkan aku, Louis. Aku sadar akan kesalahanku dan mulai hari ini aku akan berusaha untuk memperbaikinya”.
Louis tersenyum dan memeluk pria yang dicintainya itu.
39 replies on “Superman Dan Laptop Barunya”
Keren ceritanya Bang, lucu dan mengisnpirasi… thx yo
untung laptop gua bukan yang anyar, jadi masih sempat nyelesai in masalah yang ada.
🙂
tapi laptop anyar mesti masih salahsatu agenda bok…
Mas, sebenernya si superman beli laptop yg 16,4″ atau 13,3″
di paragraf ke-10, Superman terkagum-kagum melihat sebuah laptop high-end dengan merk ternama dengan ukuran 16,4″. Karena gajinya pas-pasan akhirnya Superman memutuskan untuk meminta gajinya ke Kepala Polisi untuk dibayar dimuka selama 6 bulan (paragraf 11). Dengan alasan agar bisa membeli laptop itu berserta mouse dan mousepad bergambar mickey mouse.
Kemudian di paragraf ke-13, “…di meja kamar kos-kosan Clark Kent sudah tergeletak dengan manis sebuah laptop 13.3 inci, mouse bermotif polkadot, dan mousepad bergambar Mickey Mouse…”
Apa akhirnya si Superman nggak jadi beli laptop dgn ukuran 16,4″ dan menggantinya dengan ukuran yg lebih kecil 13,3″? Ataukah duit yg diminta gak cukup buat beli laptop yg 16,4″?
Hehehehe…
mantap kali 16″…. susah dibawa-bawa tuh, dah nemu tasnya bang?
wah supermen ternyata seneng facebook juga ya 😀
wah cerita sederhana tp menarik di baca dan diikuti mas, begitu juga dengan pesan moralnya…
seperti di awal2 saya lagi gandrung internet saya mengalami lupa diri juga seperti superman itu…:D
Alhamdulillah dah sadar dan belajar meningkatkan kontrol diri kalo didepan laptop…
makasih mas…
nice story bos! super mantabs! thanks
menginspirasi..
btw, menceritakan diri sendiri ya boss.. 🙂
Ceritanya menarik, cuman memory nya kurang, harusnya 3gb aja hehe
sangat menginspirasi mas Cosa…
benar benar, jadi sadar saya hehehe
Untung saya gak punya laptop, hehe…
Bagus, bagus koq ceritanya. Tapi tetep pengen punya laptop sih 🙂
hehehe…kocak bro
Iya ya… menyadarkan kalaupun sudah ada uang, malah harus lebih bertanggung jawab akan pekerjaan bahkan memperbesar tanggung jawab tersebut….
Lho koq jd kyk Spiderman ya… “With Great Power Comes Great Responsibilities” 🙂
Semoga saya tidak seperti Superman saat saya mendapatkan laptop baru!
Inspiring bro .. Thanks
superman add fesbuk ku dunk
yo bener nek mbareng nduwe laptop wegah dadi superman, lha nek pas malih superman le nggembol laptop nengendi njuran. ben iso prei kudune superman bagi2 tugas ro anggota jla po outsider wae
motivasi ya motivasi…
harus sesuai dgn kehidupan dan prinsip2 kita..
dgn kata lain tdk munafik dgn apa yg di katakan..
terkadang saya mengkhawatirkan dr saya sendir
yang membutuhkan motivasi2 .. karna saya tk luput dari kesalahan.
oya mas… artikel2 nya dr man pa karangan sendiri…
tlg d komentari blog motivasi saya ya..
insyaalloh semua benar apa yang kita katakan… sunguh mulia seorang motivator itu…
@oi…. a’an
karangan sendiri 🙂
Yg jadi masalah laptopnya apa facebooknya bos yg buat lupa kerja?
good…good”
kerEN ab!Z..
cerita yang bagus. dan semoga menjadi inspirasi bagi kita.
ok dech ceritanya…saat ni yang mungkin gw rasain kaya gitu adanya…selama kenal sama materi yang ada gw ngga fokus sama tanggung jawab gw..ma kasih dech ceritanya…asal ada usaha pasti bisa…thank’s!!!!!!
seru juga ceritanya tapi ada gak yang lebih seru pada itu?
wach… superman cari kader sj buat bantu p.polisi biar bs berlama2 mainin laptop
😀
kerennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn……^^
gaul bgt s superman ya? hehe pijm laptopnya boleh g?
wadduh ID FBnya Louis apa ya he he
ceritanya gantung, ending kurang klimaks
terkadang manusia lupa akan nikmat yang diberikan..
superman juga manusia, jadi sehebat – hebatnya superman..
tetap harus diingatkan…sukses tuk my HERO..
Matapz…. 🙂
Mantab..
Salam Twitter Ala Indonesia..
kapan2 aku sebarin dongengnya..
sangat menarik, terima kasih
ziipPpP….
keren banget tuch..,
mana ceritanya ko di browser gue ga kliatan???
setubuh sm atas ane, ceritanya g ningol.
mau backlink dofollow gratis potensi nambah terus otomatis? kunjungi:
http://didianto.com/go/?id=yamee
mampir Jual Baju Muslim Murah
siip ,agar tidak terjadi seperti itu kita harus bisa mengendalikan tindakan kita.